Featured Image Article 1240

Kenali Ciri-ciri Anak Mengidap Autisme Sekarang Juga!

Anak-anak yang mengidap autisme merupakan anak yang memiliki kebutuhan khusus yang harus terdeteksi dengan cepat. Yuk intip cara mengenali anak autis!

Cut Auzola Photo
Cut Auzola
Blogger
di Lifestyle

Sebagian besar orang pasti pernah mendengar kata autisme atau autis, namu sayangnya masih banyak yang salah mengerti mengenai autisme dan mempercayai mitos-mitos yang salah. Misalnya, sering kali seseorang yang mengidap autisme memiliki keterbelakangan mental dan tidak dapat dilibatkan dalam pendidikan atau pekerjaan. Padahal banyak sekali pengidap autisme yang memiliki kecerdasan tinggi dan mampu meraih gelar sarjana, serta sukses dalam pekerjaan, lho! 

Pemahaman yang salah mengenai autisme, dapat menghasilkan penanganan yang salah pula. Padahal perhatian dan penanganan yang tepat sangat dibutuhkan bagi anak-anak pengidap autisme. Hallahan & Kauffman (dalam bukunya Exceptional Learner: An Introduction to Special Education tahun 2006) menjelaskan autisme sebagai penarikan diri yang ekstrem dari lingkungan sosialnya, gangguan dalam berkomunikasi, serta tingkah laku yang terbatas dan berulang (stereotipik) yang muncul sebelum usia 3 tahun.

Untuk itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri anak yang mengidap autisme sedini mungkin untuk penanganan yang maksimal. Berikut ini beberapa ciri anak yang mengidap autisme:

 

Gangguan Interaksi Sosial

Gangguan Interaksi Sosial

  • Autisme berkaitan erat dengan kemampuan sosialnya. Anak-anak pengidap autisme biasanya enggan berinteraksi secara aktif dengan orang lain.
  • Ia tidak berminat pada orang dan lebih menyukai kesendirian atau sibuk sendiri dengan benda-benda.
  • Kebanyakan anak autis tidak tersenyum pada situasi sosial, tetapi dapat tersenyum atau tertawa ketika tidak ada sesuatu yang lucu.
  • Anak dengan autisme juga tidak menyukai dan lebih menghindari kontak mata atau lebih cenderung melihat sesuatu dari sudut matanya. 
  • Tidak bermain selayaknya anak normal. Walaupun mereka berminat untuk menjalin hubungan dan bermain dengan teman, anak dengan autisme sering mendapat hambatan karena tidak mampu untuk memahami aturan-aturan yang berlaku di dalam interaksi sosial. Ia bisa saja sulit berbagi mainan dengan teman-temannya atau bermain secara bergantian, yang kadang membuat kesan bahwa mereka tidak ingin berteman.
  • Mereka juga sulit untuk memahami ekspresi wajah orang lain maupun mengekspresikan perasaannya sendiri dalam bentuk ucapan maupun ekspresi wajah, yang menyebabkan anak autis tidak dapat berempati. 

Gangguan Komunikasi

Gangguan Komunikasi

  • Anak-anak autis malas berkomunikasi, bahkan sampai ada yang tidak menggunakan bahasa sama sekali. 
  • Memiliki abnormalitas dalam berbicara, seperti intonasi, volume, dan isi bahasa yang tidak wajar. Misalnya, anak berbicara seperti robot, mengulang-ulang apa yang didengar, pelafalan yang terbalik, sulit menggunakan bahasa dalam interaksi sosial.
  • Sering tidak memahami ucapan yang ditujukan kepada mereka.
  • Sulit memahami bahwa satu kata dapat memiliki berbagai arti.
  • Menggunakan kata-kata yang aneh atau kiasan, seperti misalnya mengatakan "lima" setiap kali melihat pesawat.
  • Pertanyaan yang berulang walaupun telah mendapatkan jawabannya atau memperpanjang pembicaraan mengenai topik yang ia suka tanpa peduli dengan lawan bicaranya.
  • Sering mengulangi kata-kata yang baru didengar tanpa ada maksud berkomunikasi. Mereka cenderung berbicara pada diri sendiri atau mengulangi potongan kata atau cuplikan lagu yang didengarnya dan mengucapkan di hadapan orang lain dalam suasana yang tidak sesuai. 
  • Memiliki gangguan komunikasi non-verbal, seperti tidak menggunakan gerakan tubuh saat berkomunikasi selayaknya orang lain (contoh: menganggung, melambai, mengangkat alis dan sebagainya).
  • Tidak menunjuk atau memakai gerakan tubuh untuk menyampaikan keinginannya, melainkan mengambil tangan seseorang (seperti misal orang tuanya) untuk mengambil objek yang dimaksud.

Gangguan Prilaku

Gangguan Perilaku

  • Melakukan tidakan repetitif (pengulangan), seperti berputar-putar dengan cepat, memutar-mutar objek, mengepak-ngepakan tangan, bergerak maju-mundur atau kiri--kanan.
  • Suka asyik sendiri dan memiliki rentang minat yang terbatas, seperti dapat berkutat pada satu objek selama berjam-jam.
  • Suka memaksakan orang tua atau orang lain untuk mengulang suatu kata atau potongan kata.
  • Sulit dipisahkan dari suatu benda yang tidak lazim dan tidak mau meninggalkan rumah tanpa benda tersebut, misalnya anak selalu mau membawa sapu kemanapun ia pergi. 
  • Tidak suka dengan perubahan di lingkungan maupun di rutinitasnya. 

Cukup banyak ya ciri-cirinya! Tapi walaupun beberapa ciri-ciri muncul, sebaiknya kamu tidak terlalu cepat men-judge anak sebagai pengidap autisme, karena ciri-ciri dari anak autis atau anak kebutuhan khusus lainnya memiliki beberapa kemiripan. Jadi periksakan pada psikolog untuk mengetahui kepastiannya!